Profil Tanah dan Kimia Tanah
Profil Tanah dan Kimia Tanah
Irisan melintang dari tanah
disebut sebagai profil tanah. Penampang lintang tanah bisa kita lihat dari
gambar dibawah.
Horizon A ialah bagian permukaan
tanah yang paling dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas makhluk hidup serta iklim.
Horizon B adalah horizon akumulasi
dari beberapa material hasil pencucian dari horizon A. Akumulasi tersebut disebut
juga sebagai illuviation. Bahan induk (Horizon C), adalah lapisan terakhir.
Faktor iklim adalah faktor yang paling
menentukan didalam perkembangan profil tanah, oleh sebab itu karakteristik umum
suatu tanah sangat tergantung pada perubahan kondisi iklimnya. Profil tanah adalah
bagian penting bagi pertumbuhan tanaman. Kedalaman, tekstur, struktur tanah dan
sifat kimia adalah syarat mutlak bagi media tumbuh tanaman.
Tekstur dan Struktur Tanah
Tanah terdiri dari
partikel-partikel dengan beberapa ukuran. Partikel mineral dibagi atas tiga kelompok,
anata lain yaitu:
1)
Lempung
2)
Liat
3)
Pasir
Struktur Tanah
Partikel-partikel tanah bisa dipisahkan
lagi menjadi agregat-agregat tanah, group, ataupun kelompok. Terdapat 4 tipe
agregat tanah, antara lain yaitu:
1)
Granular
2)
Balok
3)
Prismatik
4)
Lempeng
Gambar di atas memperlihatkan 4
tipe agregat tanah yakni granular (no 1), balok (no.2) prismatik (no.3), dan
lempeng (no.4).
Kimia Tanah
Reaksi Tanah
Raksi tanah dikelompokan menjadi
reaksi netral, alkalin, dan masam. Reaksi tanah mempengaruhi ketersediaan hara serta
adanya unsur-unsur yang beracun. Reaksi tanah yang banyak mengandung ion H+
dari pada OH sifatnya lebih masam, kebalikannya bisa terjadi yakni jumlah ion
OH lebih banyak dan disebut reaksi alkalin. Apabila konsentrasi ion H dan ion
OH sama maka reaksi tanahnya bersifat netral. Suatu tanah dikatak masam apabila
pH kurang dari 7, netral apabila pH sama dengan 7, dan alkalin (basa) apabila pH
lebih dari 7.
Di dalam budidaya tanaman pengetahuan
tentang adanya unsur yang beracun lebih penting dibandingkan dengan
ketersediaan hara, karena pada umumnya tanaman lebih beradaptasi dengan kondisi
keterbatasan hara dibandingkan efek beracun dari hara tersebut.
Tanah masam ditandai oleh tingginya
konsentrasi ion H+. Keberadaan ion hidrogen di dalam larutan tanah akan sangat mempengaruhi
serapan hara serta pengaruh tidak langsungnya terhadap ketersediaan hara. Beberapa
unsur hara berkurang jika pH dinaikkan misalnya besi, mangan serta seng, sementara
molibdenun berkurang ketersediaannya apabila pH diturunkan.
Kapasitas Tukar Kation Tanah
Kapasitas tukar kation mencerminkan
berapa banyak kation yang bisa dipertukarkan pada kompleks absorbsi tanah. Jumlah
bahan organik, tipe tanah, serta jumlah mineral liat, akan menentukan kapasitas
tukar kation pada kompleks absorpsi.
Pertukaran kation dalam tanah
adalah bagian penting dalam proses masuknya hara ke dalam tubuh tanaman itu
sendiri. Kemampuan nilai tukar kation yang tinggi dapat mencerminkan nilai kesuburan
tanah. Perbandingan antara basa-basa dengan kapasitas tukar kation yang dinyatakan
dalam persen (%) disebut sebagai kejenuhan basa. Secara skematik perbandingan antara
basa-basa dangan kapasitas tukar kation seperti terlihat dibawah ini:
Semakin tinggi kejenuhan basa maka
semakin tinggi kapasitas tukar kation serta semakin rendah jumlah ion H+ yang
ada didalam kompleks tanah. Kapasitas tukar kation adalah indikator penting
dari pengujian kesuburan serta potensial produktivitas tanah.
Kapasitas tukar kation ini mencerminkan
berapa banyaknya kation yang bisa dipertukarkan pada kompleks absorbsi tanah. Partikel
liat serta bahan organik tanah adalah permukaan mineral liat tanah yang
mengikat ion.
Jumlah bahan organik, tipe tanah, serta
jumlah mineral liat dapat menentukan kapasitas tukar kation pada kompleks
absorpsi serta akan mempengaruhi pergerakan hara dari tanah ke akar tanaman. Semakin
tinggi kapasitas tukar kation maka akan semakin tinggi kemampuan kompleks
absorpsi tanah untuk mengikat kation-kation. Kemampuan nilai tukar kation yang tinggi
ini mencerminkan nilai kesuburan tanah itu sendiri.
Kation-kation yang memegang peranan
penting ialah kalsium, kalium, natrium, magnesium, amonium dan hidrogen. Empat kation
ini (Ca, Mg, K, dan Na) adalah nutrien penting untuk pertumbuhan serta
perkembangan tanaman.
Faktor yang mempengaruhi kapasitas
tukar kation ialah tekstur tanah. Semakin halus tekstur tanah maka semakin
tinggi KTK nya. Pasir dan lempung berpasir sedikit mengandung liat koloid dan
juga miskin bahan organik dan humus, sebaliknya tanah yang bertekstur halus mengandung
lebih banyak liat dan humus. Dengan begitu tanah halus ini memiliki KTK lebih
tinggi dibandingkan dengan tanah pasir.
Nilai tukar kation tanah ada didalam
fraksi liat dan fraksi bahan organisme. Liat adalah misel yang bermuatan
negatif serta pengikatan kation tidak mantap seperti kation H+, Ca++, Mg++, K+,
dan Na+. Derajat kejenuhan koloidal misel tanah adalah ukuran penting bagi
kesuburan tanah. Pertukaran kation ialah reaksi yang terkadi pada bidang jerap
tanah dengan ilustrasi gambar 37 berikut.
Sebagai ilustrasi saja kita ambil
contoh tanah mineral dengan Ca terjerap. Tanah dalam keadaan optimum air dan
suhunya. Di dalam tanah ada asam karbonat dan organik yang asalnya dari perombakan
makhluk hidup. Melalui reaksi hidrolisa senyawa asam tadi diuraikan menjadi H+ dan
sisa asam-. Sementara ion hidrogen yang terbentuk bekerja untuk menggantikan
ion kalsium yang ada pada kompleks jerapan tanah.
Pertukaran ini terjadi dikarnakan oleh
aksi massa dan karena ion hidrogen diikat lebih kuat oleh kempleks jerapan
tanah dibandingkan dengan kalsium. Reaksi ini bisa dilukiskan melalui reaksi
sederhana seperti dibawah ini:
Reaksi tersebut berlangsung secara Ekivalen. Apabila ion H dalam larutan tanah menurun sementara ion Ca mengalami peningkatan (sebagai akibat dari pengapuran) reaksi akan beralih kekiri. Dan sebaliknya apabila ion hidrogen bertambah, sementara ion kalsium berkurang, maka reaksi akan ke kanan.
Tanah sangat dinamik, sehingga reaksi
kesetimbangan akan selalu terjadi didalam tanah sesuai dengan perubahan
keadaan. Pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi, ion hidrogen banyak memasuki
kompleks jerapan tanah, sementara ion kalsium keluar dari kompleks tersebut,
masuk ke dalam larutan tanah.
Reaksi pertukaran kation di atas menggambarkan
pertukaran kation yang terjadi di dalam tanah daerah humid. Curah hujan yang
tinggi akan menyebabkan tercucinya ion yang diperlukan tanam. Pengapuran dan
pemupukan akan membuat kesetimbangan reaksi akan berbalik arah, yang menyebabkan
lebih sedikit ion hidrogen yang ada pada jerapan tanah dan terjadi kenaikan pH.
Kalium yang berasal dari pupuk yang kemudian terjerap adalah unsur hara yang
tersedia bagi tanaman. Oleh karena itu pertukaran kation ini sangat berguna
bagi penyediaan unsur hara bagi tanaman.
Gambar Ilustrasi skematik dari pertukaran
kation antara permukaan negative dari partikel liat dan larutan tanah.
Tidak ada komentar untuk "Profil Tanah dan Kimia Tanah"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan, terima kasih.