Respirasi dan Faktor yang Menentukan Laju Respirasi pada Tumbuhan
Respirasi dan Faktor yang Menentukan Laju Respirasi pada Tumbuhan
Peristiwa respirasi atau
pernafasan akan menghasilkan sejumlah karbondioksida yang dilepas ke udara.
Laju respirasi tidaklah tetap namun cenderung berfluktuasi dari waktu ke waktu
sebagai akibat dari pengaruh berbagai faktor, baik itu faktor dalam ataupun
faktor luar. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju respirasi antara lain
yaitu:
1. Suhu
Semua reaksi kimia yang terjadi
pada makhluk hidup sangatlah dipengaruhi oleh suhu. Perubahan suhu akan
mengakibatkan perubahan dalam reaksi biokimia tanaman, begitu pula dengan
respirasi. Hubungan yang terjadi antara kenaikan suhu dengan reaksi biokimia
pada tanaman secara kuantitatif bisa dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut:
Q10 untuk reaksi respirasi ialah
2-3, ini artinya bahwa peningkatan suhu sebesar 100C akan bisa meningkatkan
laju reaksi sebanyak 2 -3 kali lipat. Oleh sebab itu pada daerah panas, umbi
kentang tidak bisa menjadi lebih besar hal ini karena fotosintesisnya rendah
sementara respirasinya tinggi.
2. Ketersediaan Oksigen dan Karbondioksida
Ketersediaan akan oksigen pada
tempat terjadinya respirasi aerob sangatlah penting. Jika oksigen tidak
tersedia maka respirasi tidak akan bisa berlangsung, dan semua proses respirasi
terhenti serta bahan-bahan racun tertimbun sehingga tanaman akan menjadi mati.
Karbondioksida
Kadar karbondioksida yang terlalu
tinggi (mencapai 10%) juga akan turut menghambat laju respirasi semakin rendah.
Kondisi seperti inilah yang selalu dimanfaatkan oleh para pedagang hortikultura
agar produk hortikulturanya tetap segar.
3. Cahaya
Cahaya secara tidak langsung
meningkatkan respirasi yakni melalui pengaruh cahaya terhadap fotosintesa.
Dengan meningkatnya laju fotosintesa ini maka persediaan subtrat bahan baku
akan meningkat, itu artinya juga meningkatkan respirasi.
Terdapat 3 ciri dari cahaya yang
mempengaruhi fotosintesis, antara lain yaitu intensitaa cahaya, kualitas
cahaya, dan lamanya penyinaran.
a) Intensitas Cahaya
Semakin rendah intensiyas
cahaya, maka akan semakin rendah laju fotosintesis karena produksi ATP dan
NADPH tidak cukup tinggi. Intensitas cahaya pada siang hari terik pada musim
kemarau di Indonesia berada dikisaran 10.000 kaki-lilin (1 kaki-lilin = intensiyas
cahaya 1 lilin jarak 1 kaki), akan tetapi hanya 25-30% yang digunakan untuk
proses fotosíntesis oleh tanaman. Bahkan hanya 10% saja pada bagian-bagian
teduh. Oleh sebab itu pada siang hari intensitas cahaya bukan merupakan faktor
penghambat.
b) Kualitas Cahaya
Kualitas cahaya ini
ditentukan oleh proporsi dari warna-warna cahaya seperti kuning, biru, hijau,
merah, dan sebagainya. Klorofil menyerap warna didaerah biru dan merah, yakni
panjang gelombang yang paling banyak dipergunakan dalam proses fotosintesis
tanaman.
Sementara penyerapan yang
terendah yaitu warna hijau. Warna hijau dari daun tanaman menujukkan bahwa
sinar hijau banyak dipantulkan. Oleh sebab itu sinar hijau sangat kecil
pengaruhnya terhadap fototsintesis.
c) Lama Penyinaran
Jika
CO2 dan faktor-faktor lain tidak terbatas, maka penyinaran secara terus-menerus
akan mengakibatkan terjadinya fotosintesis secara terus-menerus pula.
4. Pengurangan atau Penambahan Air
Biji kering memiliki tingkat
respirasi yang rendah, apabila dilakukan penambahan air maka akan mengaktifkan
enzim dan hal tersebut berarti respirasi meningkat.
5. Pengaruh Mekanis dan Zat Kimia
Pelukaan, gosong terbakar, adalah
contoh-contoh yang bisa meningkatkan laju respirasi. Senyawa racun seperti
misalnya sianida, arsenit sebagainya juga bisa membunuh tanaman yang akan
berakibat pada penghambatan enzim respirasi.
6. Umur Serta Macam Jaringan
Setiap macam jaringan mempunyai
laju respirasi yang berbeda-beda satu sama lain. Laju respirasi dari jaringan
muda cenderung lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang lebih tua.
Sementara jaringan yang sedang aktif tumbuh juga mempunyai laju respirasi yang
tinggi.
7. Kandungan Hara dalam Tanah
Mg dan N adalah dari bagian
klorofil, jadi langsung berpengaruh pada fotosintesis. Unsur besi (Fe)
merupakan bagian dari sitokrom, jadi penting untuk reaksi terang. Sementara
unsur P penting bagi fotosintesis karena bagian ATP/ADP. Mn peenting karena
bagian dari enzim.
Tidak ada komentar untuk "Respirasi dan Faktor yang Menentukan Laju Respirasi pada Tumbuhan"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan, terima kasih.