Pergerakan Air Pada Tumbuhan
Pergerakan Air Pada Tumbuhan
Setidaknya ada lima mekanisme
utama yang menggerakkan air dari suatu tempat ke tempat lainnya, dalam hal ini adalah pada tumbuhan. Antara lain yaitu
sebagai berikut:
a.
Difusi
b.
Osmosis
c.
Tekanan kapiler
d.
Tekanan hidrostatik
e.
Gravitasi
1. Difusi
Difusi ialah pergerakan molekul ataupun
ion dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Berikut
ini adalah beberapa contoh dari difusi:
a)
Jika kita teteskan minyak wangi ke
dalam botol lalu botol tersebut ditutup, maka bau dari minyak wangi tersebut
akan tersebar ke semua bagian botol. Jika tutup botol tersebut dibuka, maka bau
minyak wangi akan segera tersebar ke seluruh ruangan walaupun tidak menggunakan
kipas. Hal ini adalah karena terjadinya proses difusi dari botol minyak wangi
(konsentrasi tinggi) ke ruangan (konsentrasi rendah).
b)
Jika kita meneteskan tinta ke
dalam gelas berisi air, maka warna tinta tersebut akan terlihat menyebar dari
tempat tetesan awalnya (konsentrasi tinggi) ke seluruh air di dalam gelas
(konsentrasi rendah) tersebut sehingga terjadi keseimbangan. Sebetulnya, selain
terjadinya pergerakan tinta, juga terjadi pergerakan air menuju ke tempat
tetesan tinta tersebut (dari konsentrasi air yang tinggi ke konsentrasi air yang
rendah).
Laju difusi tergantung pada suhu
dan densitas (kepadatan) medium. Gas akan berdifusi lebih cepat daripada zat
cair, sementara zat padat akan berdifusi lebih lambat jika dibandingkan dengan
zat cair. Molekul yang berukuran besar cenderung lebih lambat pergerakannya jika
dibandingkan dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara melalui stomata adalah
salah satu contoh dari proses difusi ini.
Pada saat siang hari terjadi
proses fotosintesis pada tumbuhan yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 cenderung
meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 tersebut akan mengakibatkan difusi O2
dari daun ke udara luar melalui stomata. Dan sebaliknya konsentrasi CO2 didalam
jaringan akan menurun (karena dipakai untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari
udara luar akan masuk melalui stomata.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
difusi antara lain yaitu:
a)
Suhu
b)
Kepadatan zat
c)
Besar kecilnya perbedaan
Konsentrasi
2. Osmosis
Secara sederhana osmosis ialah
difusi melalui membran semi permeabel. Sementara definisi osmosisi secara
terperinci ialah peristiwa bergeraknya pelarut antara dua larutan yang dibatasi
membran semi permiable dan (selaput permiable diffrensial) yang berlangsung dari
larutan yang konsentrasinya tinggi menuju konsentrasi yang lebih rendah.
Suatu larutan yang memiliki tekanan
osmosis lebih tinggi dari larutan lain disebut dengan supertonik,
sementara kebalikannya disebut dengan hiposonik.
Apabila dua larutan sama tekanan osmosisnya, maka hal itu disebut dengan isotonik
atau isomosi. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis adalah
salah satu contoh proses osmosis.
Di dalam tubuh organisme
multiseluler, air akan bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan sangat leluasa.
Selain air, molekul yang berukuran kecil seperti halnya O2 dan CO2 juga akan
dengan mudah melewati membran sel. Molekul-molekul ini akan berdifusi dari
daerah dengan konsentrasi yang tinggi menuju ke konsentrasi yang rendah. Proses
Osmosis ini akan berhenti apabila konsentrasi zat dikedua sisi membran sudah
mencapai keseimbangan. Osmosis juga dapat terjadi dari sitoplasma ke
organel-organel bermembran.
Percobaan osmosis bisa dibuat dengan
cara menyekat tabung yang berisikan larutan gula 10% di dalam air (10% gula dan
90% air) dengan membran semi permeabel. Jika tabung tersebut dicelupkan ke dalam
air, maka akan terjadi proses osmosis. Air dari dalam gelas piala tersebut akan
masuk ke dalam tabung dan menaikkan cairan yang ada dalam tabung tersebut.
Osmometer sederhana dibuat dengan cara
menyekat tabung dengan membran. Osmosis bisa dicegah dengan mempergunakan
tekanan. Oleh sebab itu, ahli fisiologi tanaman lebih suka memakai istilah
potensial osmotik yaitu tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah osmosis.
Apabila wortel direndam ke dalam larutan
garam 10% maka sel-selnya akan mengalami kehilangan rigiditas (kekakuan)-nya.
Hal tersebut karana potensial air dalam sel wortel itu lebih tinggi dibandingkan
dengan potensial air yang ada pada larutan garam sehingga air dari dalam sel tersebut
akan keluar ke dalam larutan tersebut. Apabila kita amati dengan menggunakan mikroskop
maka vakuola sel-sel wortel itu tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut
serta membran sel akan terlepas dari dindingnya. Peristiwa tersebut (lepasnya plasma
sel dari dinding sel) ini disebut dengan plasmolisis. Faktor yang dapat mempengaruhi
osmosis tergantung pada banyak atau sedikitnya molekul zat pelarut.
3. Tekanan Kapiler
Jika pipa kapiler dicelupkan ke dalam
bak berisi air, maka permukaan air dalam pipa kapiler tersebut akan naik sampai
terjadinya keseimbangan antara tegangan yang menarik air tersebut dengan
beratnya. Tekanan yang menarik air ini disebut dengan tekanan kapiler. Tekanan
kapiler ini tergantung pada diameter kapiler: semakin kecil diameter kapiler
maka semakin besar tegangan yang menarik kolom air tersebut.
Semakin kecil diameter tabung maka
akan semakin besar tinggi kolom cairan. Partikel-partikel tanah memiliki sifat hidrofilik,
serta memiliki pori-pori mikro. Air akan ditarik oleh partikel tanah dan
mengisi pori-pori tersebut dan akan tetap dipertahankan melalui tekanan
kapiler. Kekuatan tekanan tersebut tergantung pada ketersedian airnya. Pada
tanah dengan keadaan lembab kemampuan memegang airnya cenderung rendah,
sementara pada tanah yang kering kemampuan memegang airnya lebih besar.
4. Tekanan Hidrostatik
Masuknya air ke dalam sel akan mengakibatkan
tekanan terhadap dinding sel sehingga dinding sel tersebut menjadi meregang.
Hal tersebut akan mengakibatkan timbulnya tekanan hidrostatik untuk melawan
aliran air ini. Tekanan hidrostatik di dalam sel disebut dengan tekanan
turgor. Tekanan turgor yang berkembang melawan dinding sebagai hasil dari masuknya
air ke dalam vakuola sel disebut sebagai potensial tekanan. Tekanan
turgor sangat penting bagi sel karena bisa mengakibatkan sel dan jaringan yang
disusunnya menjadi kaku.
Potensial air suatu sel tumbuhan secara
esensial adalah kombinasi potensial osmotik dengan potensial tekanannya. Apabila
dua sel yang bersebelahan memiliki potensial air yang berbeda, maka air akan
bergerak dari sel yang memiliki potensial air yang tinggi menuju ke sel yang memiliki
potensial air yang rendah.
5. Gravitasi
Air juga turut bergerak untuk
merespons gaya gravitasi bumi, sehingga perlu adanya tekanan untuk dapat menarik
air menuju ke atas. Pada tumbuhan herba, pengaruh gravitasi bisa diabaikan
karena perbedaan ketinggian yang ada pada bagian tanaman tersebut relatif lebih
kecil. Sementara pada tumbuhan yang tinggi, pengaruh gravitasi ini sangatlah
nyata. Untuk menggerakkan air menuju ke atas pada pohon setinggi 100 m dibutuhkan
tekanan sekitar 20 atmosfer.
Tidak ada komentar untuk "Pergerakan Air Pada Tumbuhan"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan, terima kasih.