Analisis Kebutuhan Unsur Hara Pada Tanaman
Analisis Kebutuhan Unsur Hara Pada Tanaman
Keseimbangan hara berfungsi untuk pertumbuhan
optimum tanaman. Kelebihan maupun kekurangan akan mengakibatkan efek negatif
pada tanaman. Misalnya seperti kelebihan magnesium pada tanah bisa menghambat pengambilan
kalium.
Selain itu rendahnya pemberian
fosfor bisa menginduksi defisiensi zinkum. Pemeliharaan keseimbangan hara di dalam
tanah adalah faktor yang sangat penting dari tujuan perbaikan pertumbuhan serta
perkembangan tanaman. Manajemen hara menjadikan tindak budidaya tanaman menjadi
lebih ekonomis, efisien, serta tidak merusak lingkungan.
Analisis Kebutuhan Hara
Gejala keracunan dari pemberian pupuk
atau pestisida bisa mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan perakaran tanaman. Maka
untuk menghindari kesalahan dalam aplikasi pemberian kedua bahan kimia tersebut
oleh karena itu diperlukan analisa seberapa besar kebutuhan satu unsur yang akan
mendukung pertumbuhan tanaman.
Analisa kesuburan tanah dan juga analisa
daun selalu dipergunakan untuk memverifikasi defisiensi hara ataupun gejala
keracunan. Analisis ini adalah alternatif terbaik dalam memprediksii kebutuhan
hara tanaman sebelum tanaman tersebut mengalamii cekaman (toksisitas) atau
defisiensi.
Analisis tanah serta jaringan
tanam keduanya akan memberikan alternatif untuk mengatasi masalah keterbatasan
media tumbuh tanaman. Informasi yang lengkap akan mengurangi kegagalan panen
pada budidaya yang sedang dilakukan. Analisis jaringan tanaman ini akan memberikan
informasi status hara pada tanah dan juga tanaman.
Keberhasilan analisa tanah dan
jaringan tanaman sangat bergantung pada hal-hal berikut ini:
1)
Metode pengumpulan dan sampel yang
representatif
2)
Analisis yang akurat
3)
Kebenaran interpretasi hasil
analisis
Analisis Tanah
Gambar dibawah memperlihatkan tahapan
dari proses analisis tanah. Pertama diawali dengan proses pengambilan sampel
tanah yang mewakili. Tanah yang diambil merupakan tanah yang akan dipergunakan
sebagai media tumbuh tanaman yang bersangkutan. Untuk akurasi pada umumnya diperlukan
kurang lebih setengah kilogram tanah per satu titik sampel.
Tanah yang diambil ini bersifat heterogen,
tidak hanya tertumpu pada satu bagian saja dari hamparan tanah yang tersedia. Untuk
dapat menghasilkan data yang akurat biasanya diperlukan kurang lebih 20 titik
sampel per satu hektar lahan. Lalu kemudian 10 sampel tanah dijadikan satu dan
sepuluh tanah lainnya pada kelompok kedua. Di sini perlu diketahui bahwa hasil
analis tanah ini tidak mengukur hara yang tersedia untuk tanaman akan tetapi adalah
indeks dari sejumlah hara dalam tanah.
Analisis Jaringan Tanaman
Analisis tanaman ini dimulai
dengan melaksanakan pengumpulan sampel yang mewakili. Pengelompokan sampel
tanaman dilaksanakan berdasarkan spesies, fase pertumbuhan tanaman, serta dalam
bentuk apa ion hara yang akan diamati. Untuk lebih jelas, prosedur kera dari
analisis tanaman bisa diperhatikan pada gambar di bawah ini:
Pada umumnya kandungan hara di dalam
tanaman berfluktuasi seiring dengan fase pertumbuhannya. Kandungan hara cenderung
lebih kecil pada tanaman yang tua serta bervariasi diantara bagian-bagian
tanaman. Seperti misalnya jaringan reproduksi umumnya mempunyai konsentrasi posfor
yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan vegetatif.
Analisis jaringan sangat membentu
untuk lebih memahami kondisi pertanaman. Sampel yang diambil adalah sampel yang
berasal dari dua areal yang berbeda, satu areal dimana tanaman bisa tumbuh
normal serta satu lagi pada daerah yang mengalami gejala.
Tidak ada komentar untuk "Analisis Kebutuhan Unsur Hara Pada Tanaman"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan topik pembahasan, terima kasih.